Tahun Baru Islam 2022, Berikut Nama Bulan Hijriah dan Maknanya

Sebentar lagi, umat Islam akan rayakan tahun baru, yaitu tahun baru Islam. Kalender Islam dan kalender masehi memang berlainan perhitungan, karena berlainan referensi dalam penanggalannya. Hal inilah yang membuat, tahun baru Islam dan masehi jatuh di tanggal dan bulan yang lain. Seperti kalender masehi, kalender Islam mempunyai 12 bulan bernama yang berbeda. Bukan hanya ketidaksamaan nama, 12 bulan hijriah ini mempunyai artinya masing-masing. Apa artinya?

Sejarah Tahun Hijriah

Tahun Hijriah sebagai tahun penanggalan menurut Islam. Tahun atau kalender ini mempunyai ketidaksamaan penghitungan dengan kalender Masehi. Kalender Hijriah biasanya dikatakan sebagai kalender Qomariah karena, penanggalannya berpatok pada peredaran bulan. Sementara kalender Masehi atau Syamsiah, berdasarkan pada matahari.

Beberapa kaum muslim kemungkinan memanglah belum memahami, jika kalender Hijriah ini dipakai sesudah Nabi Muhammad SAW yaitu pada periode pemerintah dipegang oleh Khalifah Umar bin Khattab. Pemrakarsaan ini, karena Umar bin Khattab yang ketidaktahuan sesudah terima surat dari salah satunya teman dekat Nabi yaitu Abu Musa Al-Asy’ari tanpa tanggal dan hari pengangkutannya. Ini yang membuat Umar bin Khattab kesusahan lakukan pengarsipan surat.

Sesudah kasus itu juga, Umar bin Khattab memberi titah supaya lakukan permufakatan bersama pakar dan teman dekat Nabi untuk membuat kalender yang diutamakan terjadi dalam Islam. Banyak saran yang keluar sana, dimulai dari saran mengawali bulan hijriah dari kejadian bi’tsah Nabi Muhammad SAW, merujuk pada kelahiran dan pengangkatan Nabi sebagai Rasulullah.

Tetapi, beberapa saran itu tidak disepakati oleh Ali bin Abi Thalib. Dia juga memberi saran, untuk mengawali kalender Islam dari tahun hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah. Dan saran ini juga disepakati oleh semua peserta permufakatan dan memutuskan di tanggal 8 Rabi’ul Awaal tahun 17 H sebagai pemakaian sah kalender Islam.

Atas dasar tahun Pindah Rasullulah inilah, kalender Islam diberi nama kalender Hijriah. Setiap bulan hijriah mempunyai nama dan maknanya masing-masing. Berikut keterangan komplet berkenaan bulan Hijriah yang penting dimengerti khususnya untuk kaum muslim.

Bulan Hijriah Ada Berapa?

Ada berapakah bulan di Tahun Hijriah? Sama dengan kalender masehi, kalender Hijriah mempunyai 12 bulan pada sebuah tahunnya. Pemberian nama bulan di kalender Islam, didasari pada musim, terkecuali bulan Muharram dan bulan Dzul-Hijjah.

Apa Nama 12 Bulan dalam Islam?

Jiak nama bulan dalam kalender masehi kita telah ingat, ini kali waktunya ketahui nama bulan yang berada di kalender Islam dan artinya.

1. Muharram [محرم].

Mempunyai makna yang terlarang. Disebut demikian karena pada bulan ini, bangsa Arab semua mengharamkan peperangan. Jangan ada pertumpahan darah pada bulan ini. Ini ialah hukum adat yang tidak terdaftar yang jalan telah lama.

2. Shafar [صفر].

Shafar satu suku kata dalam kata Shifr [صفر] yang mempunyai makna kosong. Bulan ini dinamakan shofar atau shifr, karena pada bulan ini bangsa Arab kosongkan tempat tinggal mereka yang beralih ke medan perang.

3. Rabi’ al-Awwal [ربیع الأول].

Sesuai sama namanya, Rabi’ [ربيع] yang mempunyai makna musim semi, bulan ini dinamakan demikian karena musim semi sedang berjalan.

4. Rabi’ al-Tsani [ربیع الثانی].

Namanya bulan ini ibarat nama bulan awalnya, karena di bulan ini musim luruh sedang berjalan. Tsani artinya yang ke-2 .

5. Jumada al-Ula [جامد].

Dulu di zaman Usiliyah, namanya Jumada Khamsah. Jumada, asal ujarannya yaitu dari Jamid yang mempunyai makna beku atau keras. Disebut demikian karena bulan ini sebagai musim panas, yang karena benar-benar panasnya, air bisa saja membeku, tujuannya kekeringan.

6. Jumada al-Tsaniyah [جامد].

Atau sering disebutkan Jumada al-Akhirah. Namanya turuti bulan awalnya.

7. Rajab [رجب].

Dalam tradisi Arab, bulan Rajab sebagai bulan yang haram untuk mereka untuk melakukan peperangan. Artinya, haram membunuh di waktu itu. Dinamakan Rajab, karena satu diantaranya makna Rajab dengan bahasa Arab ialah satu hal yang mulia. Maknanya mereka memuliakan dirinya dan faksi lain dengan tidak membunuhnya. Ada juga yang menerangkan bila Rajab mempunyai makna melepaskan mata pisau dari tombak sebagai simbol berhentinya perang.

8. Sya’ban [شعب].

Asal ucapnya dari Syi’b yang mempunyai makna barisan. Dinamakan begitu karena saat masuk bulan Sya’ban, sebagian orang Arab balik lagi ke barisan (suku) mereka masing, dan mereka berdompol kembali untuk berperang sebelumnya setelah di bulan Rajab mereka cuma duduk dalam sikap rumah masing-masing.

9. Ramadhan [رمض].

Tiba dari kata Ramadh [رمض] yang ini berarti panas yang menyerang atau membakar. Dinamakan seperti itu karena matahari pada bulan ini lebih menyerang dibanding bulan-bulan lain. Panas yang dibikinnya semakin tinggi dibanding yang lain.

10. Syawwal [شَوّال].

Bangsa Arab ketahui type burung an-Nauq, yang bila biasanya hamil di bulan ini dan mengusung sayap dan ekornya sampai terlihat kurus badannya. Mengusung sayap atau ekor disebut dengan Syaala [شال] yang disebutkan asal kata dari nama bulan Syawal.

11. Dzul-Qa’dah [ذو القعدة].

Asal ucapnya dari Qa’ada [قعد] yang mempunyai makna duduk atau istirahat tidak beraktivitas. Dinamakan demikian karena bulan ini beberapa orang Arab tengah duduk dan istirahat dari berperang untuk menyambut bulan haji, yaitu Dzul-hijjah. Bulan itu diharamkan berperang.

12. Dzul-Hijjah [ذو الحجة].

Dapat dipahami dari ucapnya bila bulan ini adalah bulannya orang berhaji ke Mekkah. Dan memang sejak sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah memiliki kegiatan rutin pergi haji dan melakukan thawaf di Ka’bah.

Dalam kalender Islam, bulan Haram terdiri dari 4 bulan yaitu Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah. Keempat bulan haram ini dikenal dengan istilah “Al-Hurum” yang mempunyai makna bulan yang disucikan.

Berapakah Hijriah Tahun 2022?

Sudah disebutkan awalnya, bila penanggalan di kalender Islam dan Masehi berlainan. Waktu penentuannya juga berlainan. Ini mengakibatkan jumlah tahun di tahun Hijriah berbeda dengan tahun Masehi. Ucapkanlah, tahun Masehi sudah mencapai tahun 2022, tahun Hijriah belum sampai jumlah itu.

Lalu, untuk tahun 2022 ini, berapakah tahun Hijriyah? Tahun 2022 ini masuk tahun 1443 Hijriah. Tetapi, di tanggal 30 Juli kelak atau persisnya 1 Muharram, tahun Hijriyah masuk tahun baru Hijriyah 1444.

Demikianlah informasi berkenaan serba serbi nama bulan Hijriah dan maknanya. Mudah-mudahan sama ini menjadi patokan dalam pahami riwayat Islam di periode lalu. Hingga jadikan kita lebih patuh ke Allah dan mencontoh karakter-sifat Rasulullah dan beberapa teman dekatnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *